@klinik bunda 13 januari 2012, tanggal apa ini, klinik bunda
?? sapa yg melahirkan ??? hehehehe… sepintas sepertinya tempat dan tanggal ini
seperti hal penting bagi perjalanan hidupku. Tapi jgn silap dulu, ini tidak ada
kaitannya dengan kelahiran seorang bayi (kapan nikahnya ya :D) soalnya klinik bunda ini bukan tempat
melahirkan tapi rumah sakit seperti pada umumnya hanya saja namanya klinik
bunda, dan tanggal ini juga bukan tanggal yg begitu penting buatku, tp tanggal
ini dan di tempat ini ada sebuah kejadian kecil yg membuat aq tersadar ttg
sesuatu betapa ALLAH telah memberikan begitu banyak rezeki yg tak terhingga
sampai detik ini.
Ya.. tepat dua hari yg lalu, setelah sekian lama batuk ini
selalu setia menemani hari – hari ku selama hampir 3 bulan ini, akhirnya
ketakutan itu menerpa diriku. Bener – bener, baru kali ini dikasi penyakit
sampai se khawatir ini, sudah coba semua usaha mulai minum obat batuk sampai
dua botol, kusuk, air perasan jeruk nipis plus kecap/kapur buat sirih, minum
madu, minum susu kambing, sampai akhirnya saran dari seorang teman (kanga Asep) “coba diperikasin ke KUA kang”…..
(hahahahhahahhaaa… sumpah, sampai saat ini masih tersenyum simpul aq mengingat
saran ini). Ketakutan batuk yang kunjung tidak sembuh ini juga yg membuat aku harus pergi untuk check-up
ke ahli paru – paru, jangan – jangan aq TBC, jangan – jangan aq terkena paru –
paru basah lagi …
Alhamdulillahirabbilalamin, ternyata ketakutan itu tak
terjadi. Dan disinilah semuanya bermula, saat menunggu resep di ruang tunggu
apotik. Begitu banyak org yg lalu lalang di hadapanku, yg pasti banyakan yg
sakit daripada yg sehat, ada yg tua, muda, anak – anak bahkan balita. Tapi,
tatapanku tertuju pada seorang pemuda yg duduk di kursi roda dan sepertinya
ibunya yg mendorong kursi roda itu. Mgkn usianya berkisar 17 – 20 tahunan.
Masih muda, msh tidak berbeda jauh dari usia qu (soalnya masih 20 tahun juga
hanya lebih beberapa hari saja …. *lbhnya udah ribuan hari :D ), tp lihatlah
dia duduk di kursi roda, dan juga klo keliatan dari fisiknya sepertinya ada
kecacatan, seperti anak yg cacat fisik dan mental. Ini bukan bermaksud menghina
ataupun mencaci ciptaan Mu Ya ALLAH, tp ketika melihat anak ini ingatanku juga
terbang saat beberapa bulan yg lalu, teman dekat juga masuk rumah sakit selama
hampir 1 bulan karena di paru parunya ada cairan akibat kebanyakan merokok,
sampai sampai harus ada selang yg di tempel ke badannya untuk menyedot cairan
itu dan melihat dia bernafas pun rasanya seperti maut sudah di tenggorokannya.
Dua kejadian ini menyadarkan aq betapa yg kupunya saat ini
begitu berharga, begitu banyak yg harus disyukuri. Ternyata ALLAH masih
memberiku batuk yg biasa saja, tidak sampai pada tingkat kronis. Tidak
menakdirkan aq lahira dalam keadaan cacat. Terima kasih yg ALLAH, engkau telah
melahirkan aq dari rahim seorang ibu dengan keadaan yg baik, tidak seperti anak
yg kulihat duduk di kursi roda itu, terima kasih Ya ALLAH engkau hanya memberiku
batuk yg tidak parah, tidak harus di opname apalagi sampai seperti yg dialami
temanqu.. Ya selama lebih kurang 1 jam duduk di ruang tunggu ini, otak bekerja
untuk mengingat semua yg sudah aq alami, begitu banyak ternyata kejadian baik
dan sangat sangat pantas untuk aq syukuri sampai detik ini.
Dan saat itu, ternyata syukur yg terbesar yg pantas aq
sangat syukuri adalah tentang iman dan keluarga, terima kasih Ya ALLAH sampai
saat ini ENGKAU masih memperkenankan Agama yg ENGKAU ridhai (ISLAM) masih menjadi
agama ku, dan aq tetap bersaksi bahwa TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, dan MUHAMMAD
ITU UTUSAN ALLAH, jadikan iman ini tetap bersemayam di kalbu ku, kalbu keluarga
ku sampai kelak engkau pisahkan ruh dari jasad kami. Dan perkenankan Ya ALLAH,
semakin hari iman ini mengalami peningkatan kearah yg baik, bukan malah
mengalami penurunan (aamiin).
Terima kasih Ya ALLAH, sosok laki laki yg sudah di usia
senja itu, dengan badan yg mulai kurus dan terlihat membungkuk menjadi ayah
buat ku. AYAH yg tak pernah lelah untuk tetap mencari rezeki yg halal sampai
saat ini, ayah yang begitu ikhlas mengkhiri masa pensiun nya dengan tidak mau
mengambil kesempatan untuk diperpanjang, hanya karena 1 alasan “ ayah ingin
mengajar”, ayah yg sudah di usia seperti itu masih tetap bersemangat untuk
terus menambah “hafalan” nya, ayah yg selalu menasehati disaat berkumpul di
ruang keluarga yg selalu berkata “ ingat ya ayah, klo kalian ingin kita
berjumpa nanti di syurga, jgn pernah tinggalkan sholat, jgn tinggalkan puasa,
jgn lupa untuk sering” membaca Al-Qur’an, dibaca dan kalau bisa dipahami.
Terima kasih Ya ALLAH buat AYAH , bagiku AYAH akan tetap jadi idola dan teladan
pertamaku setelah kekasih MU Rasulullah MUHAMMAD SAW.
Terima kasih Ya ALLAH, aq telah dilahirkan dari sosok seorang
wanita mulia, seorang wanita yg aq sebut “mamak”. Seorang wanita yg tak pernah
lelah dan letih untuk terus memberikan yg terbaik buat keluarga ini. Seseorang
yg tak pernah melewatkan nama-nama bidadari kecil dan jagoan kecilnya di setiap
doa, disetiap sujudnya. Semoga ENGKAU memperkenankan setiap doanya untuk kami
buah hatinya, dan semoga doa” yg kami panjatkan kepada-Mu untuk dirinya ENGKAU
perkenankan juga terwujud. Terima kasih Ya ALLAH buat MAMAK, bagiku wanita ini
akan tetap jadi wanita tercantik yg pertama kali aq kenal (klo ada yg pertama
pasti ada yg kedua, dan cukup sampai kedua saja wanita tercantik dalam hidup
ku).
Terima kasih Ya ALLAH, engkau memberikan seorang bidadari
kecil yg kini beranjak dewasa di keluarga ini. Seseorang bidadari kecil yg
memiliki nama dengan arti yg cukup baik “ Malam Istimewa / keistimewaan sebuah
malam“, mgkn pada saat malam ia lahir ayah begitu merasa istimewa, karena malam
itu ENGKAU memberikannya satu org bidadari kecil, dan jadi satu – satu nya
bidadari kecil di keluarga ini. Seseorang bidadari kecil yg membuat keluarga
ini semakin indah, seseorang yg selalu mendapat perhatian nomor 1 dari ayah (
tenang ya boru sirait, meskipun ayah selalu memberikan perhatian terbaik nya
buat mu, aq tak kan pernah iri, karena mmg seperti itu sejatinya seorang ayah).
Jadilah bidadari kecil terbaik buat AYAH, bidadari kecil yg tidak akan
mempersulit AYAH ketika kelak di padang masyhar diminta pertanggung jawabannya
di akhirat terhadap dirimu. Terima kasih Ya ALLAH, buat bidadari kecil yg
cantiq, baik dan insyaallah jadi bidadari kecil yg taat kepada Mu, kepada orang
tua kami, dan kelak kepada seseorang yg kau titipkan amanah kepada nya untuk
menjadi imamnya… aamiin.
Terima kasih Ya ALLAH, buat seorang jagoan kecil yg kami
anggap sebagai ROIHAN ( hadiah), hadiah sebagai pelengkap di keluarga ini. Si
bungsu paling kecil di rumah kami. Si bungsu yang di gelari “ustadz” di sekolah
SMP nya, dikarenakan pendiamnya, tapi jauh bertolak belakang kalau di rumah, yg
paling buat rame dan yg paling manja dengan mamak. Si bungsu yang sekarang di
titipkan amanah oleh ayah kepadaku. Kini kau sudah beranjak dewasa, kau harus
tau, anak laki – laki itu harus bertanggung jawab terhadap apa yang
dilakukannya. Apa yang kau perbuat hari ini, itu yg akan kau tuai esok hari.
Belajar lah dengan giat dan sangat sangat sangat tekun. Karena tugas mu saat
ini hanya belajar. Jgn pernah ikuti org lain yg bangga dengan harta orang tua
nya, foya – foya apalagi sampai melakukan maksiat. Ada satu pesan yg sangat
kuingat yg disampaikan oleh almarhumah nenek unde ketika selalu berkunjung
kerumahnya :” setinggi gunung apapun harta orang tua kita, kalau kita tidak
punya ilmu semuanya akan musnah seketika”.
Alhamdulillah ya Rabb, satu pelajaran besar telah kau
berikan kepadaku dari sebuah kesusahan yang kualami. Sangat benar janji-Mu “
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan”. Bahkan sampai di
tuliskan dua kali dalam kitab suci. Dan hari ini aq sadar kemudahan pertama nya
adalah aq dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian.
“Ya ALLAH perkenankan kami untuk setiap saat senantiasa taat kepada perintah-Mu dan mejauhi larangan-Mu, untuk senantiasa mengadukan semua permasalahan, kesedihan, harapan dan kebahagiaan kami kepada-Mu karena hanya ENGKAU lah sebaik –baik penolong dan pelindung kami. Ya ALLAH jadikan iman ini tetap bersemayam di kalbu ku, kalbu keluarga ku sampai kelak engkau pisahkan ruh dari jasad kami. Ya ALLAH masukkan kami ke dalam golongon hamba – hamba yang ENGKAU Ridhai, .” Aamiin ya rabbal alamin.
“Ya ALLAH perkenankan kami untuk setiap saat senantiasa taat kepada perintah-Mu dan mejauhi larangan-Mu, untuk senantiasa mengadukan semua permasalahan, kesedihan, harapan dan kebahagiaan kami kepada-Mu karena hanya ENGKAU lah sebaik –baik penolong dan pelindung kami. Ya ALLAH jadikan iman ini tetap bersemayam di kalbu ku, kalbu keluarga ku sampai kelak engkau pisahkan ruh dari jasad kami. Ya ALLAH masukkan kami ke dalam golongon hamba – hamba yang ENGKAU Ridhai, .” Aamiin ya rabbal alamin.
Terima kasih Ya ALLAH untuk semuanya sampai detik ini. fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban
1 komentar:
indah sekali :')
Posting Komentar