Senin, 20 Desember 2010

Berkaca dari Naturalisasi pemain di TIMNAS GARUDA

Hampir 1 bulan belakangan ini kita selalu melihat berita tentang kiprah TIMNAS GARUDA di piala AFF. Semua station TV yang biasanya menayangkan berita politik, gosip seketika berubah dengan berita hingar bingarnya TIMNAS GARUDA bisa melangkah sampai ke Final piala AFF tahun ini. Tidak hanya dari segi serangan tapi pertahanan yg dibangun oleh TIMNAS GARUDA saat ini cukup solid, bayangkan dari 5 pertandingan baru kebobolan 2 kali. Dari segi pola permainan juga berubah drastis, yang dahulu bermain individu sekarang sudah menjadi permainan kolektivitas yang dibangun oleh sebuah team. Siapa sebenarnya aktor dibalik semua itu ??? Nurdin khalid, Iman Arief, Andi Malaranggeng, Alfred Riedl ataukah pemain naturalisasi Cristian "el-loco" Gonzales.

Namun yang akan menjadi perhatian kali ini adalah proses naturalisasi yang dilakukan terhadap kedua pemain asing kita Cristian "el-loco" Gonzales dan irfan bachdim. Semenjak kehadiran mereka permainan TIMNAS GARUDA sedikit bermain lebih indah. Lihatlah ketika mereka bermain mereka taq pernah lelah untuk berlari kebawah meminta bola dan ketika ada peluang juga mereka tak ingin sendiri melakukan eksekusi, tapi mereka memberikan bola kepada teman yang lainnya untuk mencetak gol. Ini yang tak pernah kita lihat dari pemain" TIMNAS GARUDA dahulu. Disinilah kita belajar sebuah pelajaran "KETIDAKSERAKAHAN" dari pemain" asing itu. Dahulu sebelum ada proses naturalisasi permainan Indonesia selalu terlihat individu dan serakah. Masing" individu selalu memperlihatkan skill masing" tanpa memperhatikan team, hasilnya taq ada satupun piala yang bisa menghiasi lemari TIMNAS GARUDA.

Seorang Cristian "el-loco" Gonzales telah memperlihatkan kepada bangsa ini bahwa ambisi pribadinya telah ia buang demi kesuksesan team bersama. Lihatlah ketika ia menjadi pahlawan di semifinal yang menghantarkan Indonesia ke FINAL piala AFF, dia dengan bangga mencium lambang GARUDA yg ada di dadanya. Lantas perlukah lagi kita mempertanyakan rasa NASIONLISME nya terhadap BANGSA ini ??? justru pertanyaan ini yang perlu kita pertanyakan kepada pemain kita sendiri, kenapa tidak belajar dari kehadiran mereka, lihatlah permainan mereka yang tidak serakah dan tidak hanya menunggu bola seolah-olah merasa pemain bintang. Karena sejatinya kemenangan adalah milik bersama bukan individu.

Pertanyaan sekarang yang menggangu di benak adalah HARUSKAH NATURALISASI INI JUGA DILAKUKAN TERHADAP PARA PEJABAT DAN WAKIL RAKYAT KITA ?????? Apakah harus ada orang asing yang menjadi bagian kita baru kita bisa belajar bahwa yang kita inginkan adalah kesejahteraan BANGSA ini bukan kesejahteraan PRIBADI.