Jumat, 14 Desember 2012

Terima Kasih Semuanya Sampai Detik Ini Ya ALLAH



@klinik bunda 13 januari 2012, tanggal apa ini, klinik bunda ?? sapa yg melahirkan ??? hehehehe… sepintas sepertinya tempat dan tanggal ini seperti hal penting bagi perjalanan hidupku. Tapi jgn silap dulu, ini tidak ada kaitannya dengan kelahiran seorang bayi (kapan nikahnya ya :D)  soalnya klinik bunda ini bukan tempat melahirkan tapi rumah sakit seperti pada umumnya hanya saja namanya klinik bunda, dan tanggal ini juga bukan tanggal yg begitu penting buatku, tp tanggal ini dan di tempat ini ada sebuah kejadian kecil yg membuat aq tersadar ttg sesuatu betapa ALLAH telah memberikan begitu banyak rezeki yg tak terhingga sampai detik ini.

Ya.. tepat dua hari yg lalu, setelah sekian lama batuk ini selalu setia menemani hari – hari ku selama hampir 3 bulan ini, akhirnya ketakutan itu menerpa diriku. Bener – bener, baru kali ini dikasi penyakit sampai se khawatir ini, sudah coba semua usaha mulai minum obat batuk sampai dua botol, kusuk, air perasan jeruk nipis plus kecap/kapur buat sirih, minum madu, minum susu kambing, sampai akhirnya saran dari seorang teman (kanga Asep)  “coba diperikasin ke KUA kang”….. (hahahahhahahhaaa… sumpah, sampai saat ini masih tersenyum simpul aq mengingat saran ini). Ketakutan batuk yang kunjung tidak sembuh ini  juga yg membuat aku harus pergi untuk check-up ke ahli paru – paru, jangan – jangan aq TBC, jangan – jangan aq terkena paru – paru basah lagi …

Alhamdulillahirabbilalamin, ternyata ketakutan itu tak terjadi. Dan disinilah semuanya bermula, saat menunggu resep di ruang tunggu apotik. Begitu banyak org yg lalu lalang di hadapanku, yg pasti banyakan yg sakit daripada yg sehat, ada yg tua, muda, anak – anak bahkan balita. Tapi, tatapanku tertuju pada seorang pemuda yg duduk di kursi roda dan sepertinya ibunya yg mendorong kursi roda itu. Mgkn usianya berkisar 17 – 20 tahunan. Masih muda, msh tidak berbeda jauh dari usia qu (soalnya masih 20 tahun juga hanya lebih beberapa hari saja …. *lbhnya udah ribuan hari :D ), tp lihatlah dia duduk di kursi roda, dan juga klo keliatan dari fisiknya sepertinya ada kecacatan, seperti anak yg cacat fisik dan mental. Ini bukan bermaksud menghina ataupun mencaci ciptaan Mu Ya ALLAH, tp ketika melihat anak ini ingatanku juga terbang saat beberapa bulan yg lalu, teman dekat juga masuk rumah sakit selama hampir 1 bulan karena di paru parunya ada cairan akibat kebanyakan merokok, sampai sampai harus ada selang yg di tempel ke badannya untuk menyedot cairan itu dan melihat dia bernafas pun rasanya seperti maut sudah di tenggorokannya. 

Dua kejadian ini menyadarkan aq betapa yg kupunya saat ini begitu berharga, begitu banyak yg harus disyukuri. Ternyata ALLAH masih memberiku batuk yg biasa saja, tidak sampai pada tingkat kronis. Tidak menakdirkan aq lahira dalam keadaan cacat. Terima kasih yg ALLAH, engkau telah melahirkan aq dari rahim seorang ibu dengan keadaan yg baik, tidak seperti anak yg kulihat duduk di kursi roda itu, terima kasih Ya ALLAH engkau hanya memberiku batuk yg tidak parah, tidak harus di opname apalagi sampai seperti yg dialami temanqu.. Ya selama lebih kurang 1 jam duduk di ruang tunggu ini, otak bekerja untuk mengingat semua yg sudah aq alami, begitu banyak ternyata kejadian baik dan sangat sangat pantas untuk aq syukuri sampai detik ini.

Dan saat itu, ternyata syukur yg terbesar yg pantas aq sangat syukuri adalah tentang iman dan keluarga, terima kasih Ya ALLAH sampai saat ini ENGKAU masih memperkenankan Agama yg ENGKAU ridhai (ISLAM) masih menjadi agama ku, dan aq tetap bersaksi bahwa TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, dan MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH, jadikan iman ini tetap bersemayam di kalbu ku, kalbu keluarga ku sampai kelak engkau pisahkan ruh dari jasad kami. Dan perkenankan Ya ALLAH, semakin hari iman ini mengalami peningkatan kearah yg baik, bukan malah mengalami penurunan (aamiin).

Terima kasih Ya ALLAH, sosok laki laki yg sudah di usia senja itu, dengan badan yg mulai kurus dan terlihat membungkuk menjadi ayah buat ku. AYAH yg tak pernah lelah untuk tetap mencari rezeki yg halal sampai saat ini, ayah yang begitu ikhlas mengkhiri masa pensiun nya dengan tidak mau mengambil kesempatan untuk diperpanjang, hanya karena 1 alasan “ ayah ingin mengajar”, ayah yg sudah di usia seperti itu masih tetap bersemangat untuk terus menambah “hafalan” nya, ayah yg selalu menasehati disaat berkumpul di ruang keluarga yg selalu berkata “ ingat ya ayah, klo kalian ingin kita berjumpa nanti di syurga, jgn pernah tinggalkan sholat, jgn tinggalkan puasa, jgn lupa untuk sering” membaca Al-Qur’an, dibaca dan kalau bisa dipahami. Terima kasih Ya ALLAH buat AYAH , bagiku AYAH akan tetap jadi idola dan teladan pertamaku setelah kekasih MU Rasulullah MUHAMMAD SAW.

Terima kasih Ya ALLAH, aq telah dilahirkan dari sosok seorang wanita mulia, seorang wanita yg aq sebut “mamak”. Seorang wanita yg tak pernah lelah dan letih untuk terus memberikan yg terbaik buat keluarga ini. Seseorang yg tak pernah melewatkan nama-nama bidadari kecil dan jagoan kecilnya di setiap doa, disetiap sujudnya. Semoga ENGKAU memperkenankan setiap doanya untuk kami buah hatinya, dan semoga doa” yg kami panjatkan kepada-Mu untuk dirinya ENGKAU perkenankan juga terwujud. Terima kasih Ya ALLAH buat MAMAK, bagiku wanita ini akan tetap jadi wanita tercantik yg pertama kali aq kenal (klo ada yg pertama pasti ada yg kedua, dan cukup sampai kedua saja wanita tercantik dalam hidup ku). 

Terima kasih Ya ALLAH, engkau memberikan seorang bidadari kecil yg kini beranjak dewasa di keluarga ini. Seseorang bidadari kecil yg memiliki nama dengan arti yg cukup baik “ Malam Istimewa / keistimewaan sebuah malam“, mgkn pada saat malam ia lahir ayah begitu merasa istimewa, karena malam itu ENGKAU memberikannya satu org bidadari kecil, dan jadi satu – satu nya bidadari kecil di keluarga ini. Seseorang bidadari kecil yg membuat keluarga ini semakin indah, seseorang yg selalu mendapat perhatian nomor 1 dari ayah ( tenang ya boru sirait, meskipun ayah selalu memberikan perhatian terbaik nya buat mu, aq tak kan pernah iri, karena mmg seperti itu sejatinya seorang ayah). Jadilah bidadari kecil terbaik buat AYAH, bidadari kecil yg tidak akan mempersulit AYAH ketika kelak di padang masyhar diminta pertanggung jawabannya di akhirat terhadap dirimu. Terima kasih Ya ALLAH, buat bidadari kecil yg cantiq, baik dan insyaallah jadi bidadari kecil yg taat kepada Mu, kepada orang tua kami, dan kelak kepada seseorang yg kau titipkan amanah kepada nya untuk menjadi imamnya… aamiin.

Terima kasih Ya ALLAH, buat seorang jagoan kecil yg kami anggap sebagai ROIHAN ( hadiah), hadiah sebagai pelengkap di keluarga ini. Si bungsu paling kecil di rumah kami. Si bungsu yang di gelari “ustadz” di sekolah SMP nya, dikarenakan pendiamnya, tapi jauh bertolak belakang kalau di rumah, yg paling buat rame dan yg paling manja dengan mamak. Si bungsu yang sekarang di titipkan amanah oleh ayah kepadaku. Kini kau sudah beranjak dewasa, kau harus tau, anak laki – laki itu harus bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Apa yang kau perbuat hari ini, itu yg akan kau tuai esok hari. Belajar lah dengan giat dan sangat sangat sangat tekun. Karena tugas mu saat ini hanya belajar. Jgn pernah ikuti org lain yg bangga dengan harta orang tua nya, foya – foya apalagi sampai melakukan maksiat. Ada satu pesan yg sangat kuingat yg disampaikan oleh almarhumah nenek unde ketika selalu berkunjung kerumahnya :” setinggi gunung apapun harta orang tua kita, kalau kita tidak punya ilmu semuanya akan musnah seketika”.

Alhamdulillah ya Rabb, satu pelajaran besar telah kau berikan kepadaku dari sebuah kesusahan yang kualami. Sangat benar janji-Mu “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan”. Bahkan sampai di tuliskan dua kali dalam kitab suci. Dan hari ini aq sadar kemudahan pertama nya adalah aq dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian.

“Ya ALLAH perkenankan kami untuk setiap saat senantiasa taat kepada perintah-Mu dan mejauhi larangan-Mu, untuk senantiasa mengadukan semua permasalahan, kesedihan, harapan dan kebahagiaan kami kepada-Mu karena hanya ENGKAU lah sebaik –baik penolong dan pelindung kami. Ya ALLAH jadikan iman ini tetap bersemayam di kalbu ku, kalbu keluarga ku sampai kelak engkau pisahkan ruh dari jasad kami. Ya ALLAH masukkan kami ke dalam golongon hamba – hamba yang ENGKAU Ridhai, .” Aamiin ya rabbal alamin.

Terima kasih Ya ALLAH untuk semuanya sampai detik ini.  fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban

1 komentar:

kotaKKata mengatakan...

indah sekali :')

Posting Komentar